Kamis, Agustus 14, 2008

Ereksi keserakahan berjama'ah

Ada satu kalimat dari ustadz gw yg ktanya sgala kemaksiatan berawal dari nafsu keserakahan. Misalnya korupsi yang mengambil apa yang di luar haknya, trus perzinahan juga bgitu bro. Jika sesuatu dah diluar batas psti akan membawa kemudarotan, bahkan kekejian. Klo menurut bang napi, kejahatan tdk cm niat pelaku tp jg krn ad ksempatan. Bgitu juga dg kserakahan, niat aj gak cukup tanpa ad ksempatan buat serakah. Bangkitnya budaya serakah di Indonesia emang didukung faktor yg kompleks dan juga telah terstruktur sehingga mengkondisikan keserakahan itu dilakukan secara berjama'ah serta ditambah dg adanya komplikasi kronis impotensi sedekah. Bagi yang tdk ikut serakah justru diangap gak normal dan "membahayakan" lingkungannya. Tanpa bermaksud meribetkan diri dlm tema korupsi ato mo berburuksangka ma siapapun, tp dsini gw mo skedar inget2 aj pentingnya mengendalikan keinginan untuk mampu hidup dg kebersahajaan dlm kemapanan. Bukan berarti kemudian merasa cukup dg apa yg diperjuangkan atau jd fatalistis, tapi sebagai manusia yang bermartabat perlu qta merasa kaya dengan memberi/berbagi sambil terus dlm percepatan dlm meraih kekayaan yg halal. Mnrt gw menjadi kaya itu suatu keharusan, yaitu dengan 3 ikhtiar, yaitu otak kerja cerdas, badan kerja keras, hati kerja ikhlas. Biar idup lebih kaya dan berdaya maka yang harus diereksikan itu bukan keserakahannya, tapi aksi sedekahnya. Sdekah akan mendatangkan barokah yang berlipat. Gak ada orang yg miskin krn sdekah. makin banyak bersedekah maka justru makin kaya. Apabila potensi sedekah dari umat diberdayakan scr berjemaah maka gw yakin di dunia ini akan gak ad kemiskinan. Mari bro, mulai dari diri kita untuk scr rutin minimal 2,5% dari penghasilan qta perbulan qta sedekahkan.

Tidak ada komentar: