Kamis, Agustus 14, 2008

Jengah

Kalian pernah gak suatu hari terasa suck, membosankan, lesu/kurang semangat, sedih tanpa sebab, n gak mood banget? Buat nafas aja kdg rasanya nyesek, buat gerak males banget, pegel2 n lemot klo buat mikir. Sptnya smua orang pernah ya. Mungkin scr medis itu krn kurang darah ato tubuh sedang gak fit aja, tapi biasanya sih itu umumnya karena kondisi psikis juga. Waktu gw nulis ini gw pas mrasa bgitu, mkanya gw kasih judul jengah. Gak tau jengah tuh definisinya apa tp gw merasa kondisi hari ini pantes aj dsebut jengah (jangan dpisah jd "jeng,,akh..."). Mo nulis apa juga bingung, tapi skedar mo cerita aja klo pada suatu titik tertentu manusia kadang merasa apa yang dijalani dan seharusnya disyukuri menjadi gak gt menyenangkan karena seakan ada yang kurang. Namanya juga manusia, gak akan pernah puas dengan apa yang didapat, selalu aj ingin ini itu tapi sering kurang terencana dan kurang gigih dlm merealisasikan keinginannya. Saat ini gw mo merenung dikit ttg hal ini, knapa Tuhan menganugrahkan momen jengah, pasti ini gak sia-sia krn smua ketentuanNya ada hikmahnya. Jengah sepertinya bisa juga menjadi fase evaluasi terhadap segala kelemahan manusia yang saat organ2 yang seharusnya dapat bekerjasama meraih sesuatu menjadi menurun kinerjanya. Saat 'lowbat' tsb otak menjadi merawang memikirkan apa yang "menyedihkan" dlm hidup kita dan dg itu kita bisa sadar btapa qta ini lemah tanpa adanya energi kerjasama antar berbagai organ dlm diri/tubuh kita. Sayangnya, pmikiran ini sering terlupakan kembali saat esoknya kondisi tak lagi jengah. Saat semua organ kembali bekerja maksimal dg begitu kompaknya, manusia sering lupa bahwa kemarin dia bukan apa2, yang cuma seonggok daging bernyawa yang cuma bisa "merintih" meratapi sesuatu yg seharusnya ia sukuri. Seharusnya manusia menjadi lebih produktif saat energinya tlah kembali, dan lebih mensyukuri ap yang ia dapat dari penciptanya untuk kemudian memberikan perbuatan terbaiknya kepada sesama.

Tidak ada komentar: