Rabu, Agustus 01, 2007

Mencoba berpisah sejenak

Sesuatu kadang baru terasa berartinya sesuatu itu meninggalkan diri kita. Kebersamaan, fasilitas atau pertemuan yang kita nikmati sehari-hari, baik dg keluarga, kekasih, teman, maupun benda ksayangan sering terasa begitu biasa-biasa saja hingga sampai pada saatnya kita terpisahkan, baik sementara, maupun selamanya. Penyesalan, kangen dan sedih dsb baru mengemuka saat tiba berpisahan dg kenimatan yg tidak disadarinya itu. Ya, itulah manusia yang sering lupa bahwa sebenarnya banyak hal yang luarbiasa membahagiakan dan berartinya dalam tiap detik kehidupannya. Sering lalai dlm bersyukur dan sering kufur nikmat sepertinya dah jd bawaan software hati kita. Saat gw nulis tulisan sederhana ini gw ingin mencoba mampu me re-instal sikap lalai itu agar lebih sadar dan ingat bahwa kenikmatan yg gw peroleh hingga detik ini sungguh luar biasa. Gw ingin kalian juga merasakannya. Coba andaikan aja kita berpisah dg sesuatu yg kita anggap biasa dlm kehidupan sehari-hari, bisa apa ajalah, misal aja mata kita. Bgitu biasanya kita memandang sesuatu sehari-hari hingga lupa bahwa mata bisa swaktu waktu diambil oleh sang maha pemilik sgala. Coba pejamkan sejenak, bayangkan bagaimana jadinya episode kehidupan kita bila mata kita terpejam bertahun tahun bahkan seumur hidup, hingga tak pernah atau mampu lagi memandang orang2/benda2 yg kita sayangi. Sebersit kata "sederhana" yang menurut gw kembali selalu mampu me-refresh hati adalah: "Alhamdulillah". Ya, itulah kata yang sering terlindas roda perjalanan nafsu mereguk kenikmatan dunia, hingga hakikat kebahagiaan dlm kenikmatan itu sendiri justru enggan singgah. Maafkan, ...maafkan jika aku sering lalai akan nikmat dari-Mu.

Tidak ada komentar: